Kehamilan yang normal, umumnya berlangsung selama 40 minggu. Apabila bayi lahir sebelum minggu ke-37 maka ia disebut sebagai bayi prematur.
Bayi lahir prematur umumnya dipicu oleh kondisi kesehatan sang ibu, di antaranya:
- Adanya diabetes
- Adanya tekanan darah tinggi
- Adanya masalah jantung atau ginjal
- Adanya infeksi pada lapisan ketuban, vagina atau saluran kemih
Bayi yang lahir prematur umumnya juga memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Semakin cepat ia dilahirkan, semakin tinggi pula risiko bayi mengalami komplikasi, di antaranya:
Gangguan Pernapasan
Bayi lahir prematur memiliki risiko kesulitan bernapas karena sistem pernapasan yang belum matang. Apabila paru-paru bayi kekurangan surfaktan (zat yang memungkinkan paru-paru mengembang), maka ia dapat mengalami sindrom gangguan pernapasan akibat paru-paru yang tidak mengembang dan berkontraksi dengan normal.
Bayi prematur juga berisiko mengalami gangguan paru-paru yang dikenal dengan istilah displasia bronkopulmoner. Selain itu, bayi prematur juga mungkin mengalami jeda berkepanjangan dalam pernapasan yang dikenal sebagai apnea.
Masalah Jantung
Masalah jantung yang paling umum dialami bayi prematur adalah patent ductus arteriosus (PDA) dan tekanan darah rendah (hipotensi).
Patent ductus arteriosus (PDA) adalah cacat jantung bawaan yang disebabkan oleh hubungan abnormal antara aorta dan arteri pulmonalis di jantung. Arteri pulmonalis, seperti dilansir Cleveland Clinic, bertugas membawa darah dari bilik kanan bawah jantung (ventrikel) ke paru-paru, di mana ia diisi dengan oksigen. Dari paru-paru, darah kembali ke ventrikel kiri jantung dan dipompa keluar melalui aorta ke seluruh tubuh.
Masalah Otak
Semakin dini bayi dilahirkan, semakin besar risiko pendarahan di otak yang disebut dengan pendarahan intraventrikular. Sebagian besar pendarahan ringan dapat sembuh dengan dampak yang kecil, namun beberapa bayi mungkin mengalami pendarahan otak yang berat dan menyebabkan cedera otak permanen.
Suhu Tubuh
Bayi prematur yang lahir kurang dari 28 minggu khususnya, memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami hipotermia. Bayi prematur bisa kehilangan panas tubuh dengan cepat. Mereka tidak memiliki cukup simpanan lemak tubuh seperti bayi cukup bulan. Jika suhu tubuh turun terlalu rendah, bayi berisiko mengalami hipotermia.
Masalah Saluran Cerna
Bayi prematur memiliki risiko tinggi mengalami masalah pencernaan, seperti enterokolitis nekrotikans (NEC).
Enterokolitis nekrotikans (NEC) adalah masalah gastrointestinal serius yang disebabkan oleh peradangan sehingga jaringan usus mati dan terbentuk lubang (perforasi) pada usus. Bakteri dapat masuk ke dalam perut atau aliran darah melalui lubang tersebut.
Pada beberapa bayi, NEC bersifat ringan, namun tak jarang juga yang mengalami gejala parah dan mengancam jiwa.
Sel-Sel Darah
Bayi prematur berisiko mengalami masalah darah seperti anemia dan penyakit kuning. Anemia adalah kondisi umum di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah. Bayi baru lahir, mengalami penurunan dalam jumlah sel darah merah di bulan-bulan pertama kehidupan, penurunan ini lebih besar risikonya pada bayi prematur.
Penyakit kuning pada bayi baru lahir terjadi karena darah bayi mengandung kelebihan bilirubin (zat dari hati atau sel darah merah). Risiko bayi kuning lebih besar pada bayi prematur.
Gangguan Metabolisme
Bayi prematur sering mengalami masalah dengan metabolismenya. Beberapa bayi prematur mungkin mengalami kadar gula darah rendah yang tidak normal (hipoglikemia) karena simpanan glukosa di dalam tubuhnya sangat kecil. Bayi prematur juga sulit mengubah glukosa yang disimpan menjadi bentuk glukosa aktif yang berguna.
Sistem Imun
Sistem imun yang kurang berkembang umumnya dialami oleh bayi prematur. Kondisi tersebut menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi, selain itu infeksi pada bayi prematur cenderung cepat menyebar ke aliran darah, menyebabkan sepsis (infeksi yang menyebar melalui aliran darah) dan bisa menyebar ke seluruh organ tubuh yang dapat mengancam jiwa.
Bayi prematur seringkali membutuhkan perawatan khusus setelah meninggalkan NICU. Mereka mungkin juga membutuhkan perawatan dari spesialis seperti dokter yang menangani masalah otak dan sistem saraf, dokter mata, ahli paru-paru, dan lain sebagainya.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Mayo Clinic (2021). Premature birth. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premature-birth/symptoms-causes/syc-20376730
Kidshealth (2021). When Your Baby’s Born Premature. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/preemies.html
Cleveland Clinic (2021). Premature Birth. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21479-premature-birth
Cleveland Clinic (2021). Necrotizing Enterocolitis (NEC). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10026-necrotizing-enterocolitis
Cleveland Clinic (2019). Patent Ductus Arteriosus (PDA). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17325-patent-ductus-arteriosus-pda
Donna Christiano (2021). Identifying and Treating a Low Body Temperature in Babies. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/baby-temperature-low#other-symptoms